Senin, 07 April 2014 | By: Unknown

Selamat Datang di Blog Kami!

Hi! Kami dari SLH Toraja mengucapkan selamat datang di blog kami Blog ini dibuat oleh Nugra Tasik, Guntur Chanev, dan Nur. Semoga Blog kami dapat bermanfaat bagi kalian semua.. Thanks Before (y) Terima kasih banyak spesial untuk Mr. Nevly yang disana ^_^ ... Selamat Menikmati!!!
Jumat, 04 April 2014 | By: Unknown

Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan


Sejak kecil sampi remaja terjdi perkembangan dinamis dalam kehidupan individu yang ditandai dengan pertumbuhan fisik, emosional, sosial, dan pengetahuan. Pertumbuhan pengetahuan dapat dipengaruhi oleh beberapa hal. Antara lain :

A. FAKTOR INTERNAL

1. Jasmani


Seseorang akan dapat beraktivitas secara maksimal dan juga mampu merasakan nikmatnya hidup bila dalam kondisi tubuh sehat, untuk itulah sangat begitu pentingnya kesehatan bagi kehidupan setiap orang, maka perlu sekali untuk menjaga daya tahan tubuh untuk tetap sehat dan segar bugar.

2. Rohani

Kesehatan jiwa, pikiran, dan mental seseorang dapat mempengaruhi pertumbuhan pengetahuan. Kesehatan rohani dapat mendukung proses belajar yang baik dan maksimal.

B. FAKTOR EKSTERNAL

1. Pendidikan


Tingkat pendidikan seseorang akan berpengaruh dalam memberikan respon terhadap sesuatu yang datang dari luar. Orang yang berpendidikan tinggi akan memberikan respon yang lebih rasional terhadap informasi yang datang dan akan berpikir sejauh mana keuntungan yang mungkin akan mereka peroleh dari gagasan tersebut.

2. Paparan Media Massa



Melalui berbagai media baik cetak maupun elektronik berbagai informsai dapat diterima oleh masyarakat, sehingga seseorng yang lebih sering terpapar media massa (TV, radio, majalah, dan lain-lain) akan memperoleh informasi media massa. Ini berarti paparan media massa mempengaruhi tingkat yang dimiliki seseorang.
3. Ekonomi
Dalam memenuhi kebutuhan primer maupun sekunder, keluarga dengan status ekonomi baik lebih mudah tercukupi disbanding keluarga dengan status ekonomi rendah. Hal ini akan mempengaruhi pengetahuan kebutuhan akan informasi yang termasuk kebutuhan sekunder.

4. Hubungan Sosial



Manusia adalah mahluk sosial dimana dalam kehidupan saling berinteraksi satu sama lain. Individu yang dapat berinteraksi secara kontinyu akan dapat lebih biasa mendapatkan informasi. Sementara faktor hubungan sosial juga mempengaruhi kemampuan individu sebagai komunikan untuk menerima pesan menurut model komunikasi media.

5. Pengalaman


Pengalaman seseorang individu tentang berbagai hal biasa diperoleh dari lingkungan kehidupan dalam proses perkembangannya, misal sering mengikuti kegiatan yang mendidik seperti seminar.
 

Jenis-Jenis Pengetahuan

Khususnya dalam pokok bahasan Manajemen Pengetahuan, terdapat dua jenis utama pengetahuan bila dilihat dari perihal eksplisitasnya:

1. Pengetahuan Implisit

Pengetahuan implisit adalah pengetahuan yang masih tertanam dalam bentuk pengalaman seseorang dan berisi faktor-faktor yang tidak bersifat nyata seperti keyakinan pribadi, perspektif, dan prinsip. Pengetahuan diam seseorang biasanya sulit untuk ditransfer ke orang lain baik secara tertulis ataupun lesan. Kemampuan berbahasa, mendesain, atau mengoperasikan mesin atau alat yang rumit membutuhkan pengetahuan yang tidak selalu bisa tampak secara eksplisit, dan juga tidak sebegitu mudahnya untuk mentransferkannya ke orang lain secara eksplisit.
Seseorang yang memiliki pengetahuan implisit biasanya tidak menyadari bahwa dia sebenarnya memilikinya dan juga bagaimana pengetahuan itu bisa menguntungkan orang lain. Untuk mendapatkannya, memang dibutuhkan pembelajaran dan keterampilan, namun tidak lantas dalam bentuk-bentuk yang tertulis. Pengetahuan implisit seringkali berisi kebiasaan dan budaya yang bahkan kita tidak menyadarinya.
Contoh sederhana dari pengetahuan implisit adalah kemampuan mengendara sepeda. Pengetahuan umum dari bagaimana mengendara sepeda adalah bahwa agar bisa seimbang, bila sepeda oleh ke kiri, maka arahkan setir ke kanan. Untuk berbelok ke kanan, pertama belokkan dulu setir ke kiri sedikit, lalu ketika sepeda sudah condong ke kenan, belokkan setir ke kanan. Tapi mengetahui itu saja tidak cukup bagi seorang pemula untuk bisa menyetir sepeda.














2. Pengetahuan Eksplisit

Pengetahuan eksplisit adalah pengetahuan yang telah didokumentasikan atau disimpan dalam wujud nyata berupa media atau semacamnya. Dia telah diartikulasikan ke dalam bahasa formal dan bisa dengan relatif mudah disebarkan secara luas. Informasi yang tersimpan di ensiklopedia (termasuk Wikipedia) adalah contoh yang bagus dari pengetahuan eksplisit.
Bentuk paling umum dari pengetahuan eksplisit adalah petunjuk penggunaan, prosedur, dan video how-to. Pengetahuan juga bisa termediakan secara audio-visual. Hasil kerja seni dan desain produk juga bisa dipandang sebagai suatu bentuk pengetahuan eksplisit yang merupakan eksternalisasi dari keterampilan, motif dan pengetahuan manusia.


3. Pengetahuan Empiris



Pengetahuan yang lebih menekankan pengamatan dan pengalaman inderawi dikenal sebagai pengetahuan empiris atau pengetahuan aposteriori. Pengetahuan ini bisa didapatkan dengan melakukan pengamatan yang dilakukan secara empiris dan rasional. Pengetahuan empiris tersebut juga dapat berkembang menjadi pengetahuan deskriptif bila seseorang dapat melukiskan dan menggambarkan segala ciri, sifat, dan gejala yang ada pada objek empiris tersebut. Pengetahuan empiris juga bisa didapatkan melalui pengalaman pribadi manusia yang terjadi berulangkali. Misalnya, seseorang yang sering dipilih untuk memimpin organisasi dengan sendirinya akan mendapatkan pengetahuan tentang manajemen organisasi.



4. Pengetahuan Rasionalisme

Pengetahuan rasionalisme adalah pengetahuan yang diperoleh melalui akal budi. Rasionalisme lebih menekankan pengetahuan yang bersifat apriori; tidak menekankan pada pengalaman. Misalnya pengetahuan tentang matematika. Dalam matematika, hasil 1 + 1 = 2 bukan didapatkan melalui pengalaman atau pengamatan empiris, melainkan melalui sebuah pemikiran logis akal budi.
 

Fungsi Belajar dan Mengajar


Sebagaimana diketahui bahwa belajar mengajar adalah suatu kegiatan bertujuan, dengan pengertian kegiatan yang terikat oleh tujuan, terarah pada tujuan, dan dilaksanakan untuk mencapai tujuan. dengan demikian merumuskan tujuan yang akan dicapai adalah merupakan aspek terpenting yang harus diperhatikan guru dalam mengajar.

Taraf pencapaian tujuan pengajaran pada hakikatnya adalah merupakan petunjuk praktis tentang sejauh manakah proses belajar mengajar itu harus dibawa untuk mencapai tujuan yang terakhir. Hal yang demikian berlaku umum bauk dalam pendidikan keluarga maupun pendidikan sosial masyarakat, organisasi dan sekolah.


Setuap cabang pendidikan mempunyai pedoman umum tentang tujuan akhur yang akan dicapai. Tujuan pendidikan sebagai peraturan perindang-undangan.seperti di Indonesia telah ditetapkan dasar, tujuan,dan sistem pendidikan nasional.dari peraturan perundang-undangan itu diperinci ketentuan-ketentuan bagi tujuan bagi lembaga-lembaga pendidikan tertentu.

Dalam hal ini diperlukan cara kerja yang efektif dan efisien,agar semua tujuan dapat tercapai. Salah satu cara yang telah diwujudkan dalam bentuk organisasi organisasi dan pengaturannya yang fundamental dan sistematis adalah berupa sistem penilaian atau evaluasi. Evaluasi ini digunakan ntuk mencapai tujuan baik dari murid maupun dari fihak guru. Dengan pengetuan lal bahwa evaluasi mempunyai arti diagnostik, yakni mencari dan menetapkan sebab-sebab kegagalan untuk diadakan perubahan dan perbaikan sehingga tidak semata-mata menentikan lulus atau tidak lulus.
Minggu, 23 Maret 2014 | By: Unknown

Cara Belajar yang Baik dan Benar


1. Belajar itu memahami bukan sekedar menghapal
Ya, fungsi utama kenapa kita harus belajar adalah memahami hal-hal baru. Kita boleh hapal 100% semua detail pelajaran, tapi yang lebih penting adalah apakah kita sudah mengerti betul dengan semua materi yang dihapal itu. Jadi sebelum menghapal, selalu usahakan untuk memahami dulu garis besar materi pelajaran.
2. Membaca adalah kunci belajar

Supaya kita bisa paham, minimal bacalah materi baru dua kali dalam sehari, yakni sebelum dan sesudah materi itu diterangkan oleh guru. Karena otak sudah mengolah materi tersebut sebanyak tiga kali jadi bisa dijamin bakal tersimpan cukup lama di otak kita.
3. Mencatat pokok-pokok pelajaran
Tinggalkan catatan pelajaran yang panjang. Ambil intisari atau kesimpulan dari setiap pelajaran yang sudah dibaca ulang. Kata-kata kunci inilah yang nanti berguna waktu kita mengulang pelajaran selama ujian.
4. Hapalkan kata-kata kunci
Kadang, mau tidak mau kita harus menghapal materi pelajaran yang lumayan banyak. Sebenarnya ini bisa disiasati. Buatlah kata-kata kunci dari setiap hapalan, supaya mudah diingat pada saat otak kita memanggilnya. Misal, kata kunci untuk nama-nama warna pelangi adalah MEJIKUHIBINIU, artinya merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu.
5. Pilih waktu belajar yang tepat
Waktu belajar yang paling enak adalah pada saaat badan kita masih segar. Memang tidak semua orang punya waktu belajar enak yang sama lo. Tapi biasanya, pagi hari adalah waktu yang tepat untuk berkonsentrasi penuh. Gunakan saat ini untuk mengolah materi-materi baru. Sisa-sisa energi bisa digunakan untuk mengulang pelajaran dan mengerjakan pekerjaan rumah.
6. Bangun suasana belajar yang nyaman

Banyak hal yang bisa buat suasana belajar menjadi nyaman. Kita bisa pilih lagu yang sesuai dengan mood kita. Tempat belajar juga bisa kita sesuaikan. Kalau sedang bosan di kamar bisa di teras atau di perpustakaan. Kuncinya jangan sampai aktivitas belajar kita mengganggu dan terganggu oleh pihak lain.
7. Bentuk Kelompok Belajar

Kalau lagi bosan belajar sendiri, bisa belajar bareng dengan teman. Tidak usah banyak-banyak karena tidak bakal efektif, maksimal lima orang. Buat pembagian materi untuk dipelajari masing-masing orang. Kemudian setiap orang secara bergilir menerangkan materi yang dikuasainya itu ke seluruh anggota lainnya. Suasana belajar seperti ini biasanya seru dan kita dijamin bakalan susah untuk mengantuk.
8. Latih sendiri kemampuan kita

Sebenarnya kita bisa melatih sendiri kemampuan otak kita. Pada setiap akhir bab pelajaran, biasanya selalu diberikan soal-soal latihan. Tanpa perlu menunggu instruksi dari guru, coba jawab semua pertanyaan tersebut dan periksa sejauh mana kemampuan kita. Kalau materi jawaban tidak ada di buku, cobalah tanya ke guru.
9. Kembangkan materi yang sudah dipelajari

Kalau kita sudah mengulang materi dan menjawab semua soal latihan, jangan langsung tutup buku. Cobalah kita berpikir kritis ala ilmuwan. Buatlah beberapa pertanyaan yang belum disertakan dalam soal latihan. Minta tolong guru untuk menjawabnya. Kalau belum puas, cari jawabannya pada buku referensi lain atau internet. Cara ini mengajak kita untuk selalu berpikir ke depan dan kritis.
10. Sediakan waktu untuk istirahat
Belajar boleh kencang, tapi jangan lupa untuk istirahat. Kalau di kelas, setiap jeda pelajaran gunakan untuk melemaskan badan dan pikiran. Setiap 30-45 menit waktu belajar kita di rumah selalu selingi dengan istirahat. Kalau pikiran sudah suntuk, percuma saja memaksakan diri. Setelah istirahat, badan menjadi segar dan otak pun siap menerima materi baru.
Satu lagi, tujuan dari ulangan dan ujian adalah mengukur sejauh mana kemampuan kita untuk memahami materi pelajaran di sekolah. Selain menjawab soal-soal latihan, ada cara lain untuk mengetes apakah kita sudah paham suatu materi atau belum. Coba kita jelaskan dengan kata-kata sendiri setiap materi yang sudah dipelajari. Kalau kita bisa menerangkan dengan jelas dan teratur, tak perlu detail, berarti kita sudah paham.
Senin, 17 Maret 2014 | By: Unknown

Sumber Pengetahuan Adalah Pengalaman

   Pengetahuan adalah terminologi yang mencakup seluruh hal yang diketahui manusia atau kemampuan manusia seperti perasaan, pikiran, pengalaman, maupun kemampuan yang mampu mengapstraksikannya untuk mencapai suatu tujuan. Atau lebih singkatnya addalah mengetahui sesuatu yang belum kita ketahui. Ada banyak hal yang ingin, bahkan harus kita ketahui, mulai dari diri kita sendiri, bahkan sampai diluar sana. Sesuai dengan judul diatas, " The Only Source of Knowledge is Experience", contohnya setiap professor di dunia pasti akan melakukan kesalahan dalam bekerja, mungkin saat ia membuat krim wajah, pasti saat kesalahan terjadi, sang professor pun mendapat pengalaman baru mengenai bahan atau pun cara pembuatan yang salah, sehingga tidak akan melakukan kesalahan tersebut kembali.
   Jika uang adalah harapanmu untuk mencapai kemakmuran, maka kau tidak akan pernah mendapatkannya, sesuatu yang benar bagi seseorang untuk memiliki dunia adalah pengetahuan, skill, dan pengalaman.